Setelah bertahun-tahun tinggal di Malaysia, akhirnya punya kesempatan juga untuk jalan-jalan. Maklum waktu baru-baru datang sibuk untuk adaptasi dulu dengan lingkungan. Pas udah cocok, baru deh kepengen lihat-lihat dunia lain.
Jalan-jalan ngga jauh dari biaya perjalanan, tempat tinggal, makan, dan beli oleh-olehnya. Biaya untuk masing-masing keperluan itu ternyata bisa disiasati supaya minimal dengan hasil maksimal. Kita bahas satu-satu.
Biaya perjalanan biasanya cukup besar, berkisar antara 20 – 40% biaya keseluruhan. Perjalanan yang panjang bisa dilakukan melalui darat, laut, atau udara. Biasanya sih laut adalah yang paling lama, diikuti darat, dan yang paling cepat lewat udara.
Secara umum, untuk perjalanan jauh naik kendaraan umum akan lebih murah bila dibandingkan dengan naik kendaraan pribadi. Tetapi kalau jumlah peserta perjalanan banyak malah bisa lebih murah kalau naik kendaraan pribadi. Misalnya seperti perjalanan ke Penang dari rumah saya di Tronoh, teman yang memakai bis dengan keluarganya malah mengeluarkan biaya lebih mahal dibandingkan saya yang memakai mobil sendiri.
Tetapi semakin jauh perjalanan tetap kendaraan umum akan menjadi lebih murah. Apalagi kalau tersedia kereta api. Sebagai bandingan, biaya kereta api dari tempat saya ke KL itu bisa cuma 60% biaya bis. Waktu perjalanan bagi bis dan kereta api cukup tepat waktu. Tinggal lihat di jadwal, insya Allah pergi dan sampai pada waktu yang telah ditentukan. Agak beda dengan sistem bis di Indonesia yang kebanyakan belum berjadwal. Bis menunggu sampai penumpang agak penuh baru berangkat. Di Malaysia, penuh ga penuh begitu jam berangkat ya langsung cabut.
Kalau mau naik pesawat, perjalanan memang bisa lebih cepat. Tapi kalau menghitung dengan waktu check in dan tunggu pesawat, kadang malah jadi lebih lama. Cuma untuk perjalanan yang jaaaauuuuh, ya tetap lebih menguntungkan. Misalnya kalau mau jalan-jalan ke Indonesia.
Kalau mau murah naik pesawat, sering-seringlah lihat website perusahaan penerbangan. Beberapa kali dalam setahun mereka mengadakan promosi yang memungkinkan kita memperoleh harga super murah. Misalnya saja pesawat Airasia yang kalau masa promosi, dengan harga Rp. 250.000,00 kita bisa pergi dan pulang ke Indonesia. Maskapai yang agak mahal seperti KLM pun juga sering kasih harga murah untuk PP. Misalnya saja, sewaktu supervisor saya pulang ke Indonesia, tiket pesawat untuk pembantunya dibelikan pp seharga RM 300. Kalau satu arah saja, harganya bisa RM 1300. Pengiritan RM 1000 atau sekitar 3 juta rupiah meskipun tiket baliknya ngga kita pakai lagi. Dari Indonesia ke KL harga tiket pp biasanya lebih mahal, ga tau kenapa.
Untuk penginapan, orang biasa pilih tempat back packer untuk mendapatkan harga murah. Kalau bawa keluarga tentu ngga bisa dong ke tempat back packer. Akhirnya memang harus ke hotel juga biar bisa dapat tempat yang nyaman buat keluarga.
Harga hotel bagus ga selamanya mahal. Misalnya saja kalau dibandingkan dengan back packer, sebuah hotel bintang 4 di georgetown Penang harga normal RM 400, bisa kita dapatkan dengan harga RM 130, yaitu sama dengan kamar keluarga di losmen Replica Inn Jalan Petaling. Bedanya sangat jauh, misalnya kita dapatkan kamar mandi besar dengan bathtub, air minum dan snack gratis di kulkas kecil, dan juga dapat sarapan.
Gimana caranya dapatkan harga murah itu? Sekali lagi, sering-seringlah lihat website hotelnya langsung. Cari bagian promosi dan dapatkan harga miring dari sana. Memakai jasa agen perjalanan juga bisa. Bahkan dengan akses ke agen perjalanan kita bisa dapatkan informasi beberapa hotel sekaligus untuk perbandingan. Misalnya yang sering saya pakai adalah mitra.travel , pyotravel.com.my, cuti.com.my, pinganchorage.com.my. Untuk mendapatkan hasil review orang yang pernah tinggal di hotel tersebut, saya biasa kunjungi www.tripadvisor.com.
Kalau bisa anda jadi member kartu beberapa supermarket besar. Misalnya di Malaysia sini, kalau anda pemegang kartu Jusco, anda bisa dapatkan harga hotel yang diskonnya bisa lebih dari 50%. Dari website agen perjalanan juga bisa murah, asal anda punya kartu kredit.
Makan juga bisa jadi sumber pengeluaran yang besar. Kalau memungkinkan cobalah cari hotel atau apartemen yang menyediakan kompor memasak kalau kita tinggal cukup lama di suatu tempat. Misalnya sewaktu kawan saya berkunjung ke Singapura, mereka memilih apartemen di Lucky Plaza yang menyediakan kompor. Untuk keperluan makan sehari-hari mereka membeli beras dan lauk dingin siap masak saja. Dengan begitu pengeluaran bisa ditekan sampai tinggal 30% nya untuk makan saja.
Beli oleh-oleh juga bisa dicarikan yang murah. Jangan pernah beli oleh-oleh di Mall karena harganya pasti super mahal. Pergi ke pasar rakyat yang biasanya lebih murah. Jangan menawar dulu, tapi putari dulu pasar itu untuk mendapatkan perbandingan harga. Misalnya di Jalan Petaling, ternyata daripada susah menawar harga di bagian dalam, di ujung luar pasar ada kios yang menjual dengan harga paling murah.
Untuk keperluan masuk ke tempat wisata, biar murah ya enak pakai paket keluarga. Jalan-jalannya kalau sudah ada website seperti www.gothere.sg kayaknya enak juga. Bisa membandingkan antara mode perjalanan satu dengan yang lainnya. Kapan ya kira-kira di Indonesia ada yang seperti itu?
sumber:http://www.schoolofuniverse.com/2009/05/tips-dan-trik-jalan-jalan-hemat-di-malaysia-dan-sekitarnya/